MELIHAT KINERJA BUMN DAN KOMPARASI DENGAN TEMASEK SINGAPURA DAN KHAZANAH MALAYSIA
Pada data yang dipublikasikan Temasek, terlihat pada periode 2021-2023 angka pendapatan Temasek menunjukan tren meningkat. Nilai total pendapatan pada 2022 sebesar US$ 97,75 meningkat menjadi US$ 124,46 miliar pada 2023. Sementara angka net profit mencapai US$ 8,65 miliar pada 2021. Namun, penurunan nilai portfolio menyebabkan terjadinya rugi (unrealized potential loss) sebesar US$ 5,43 miliar pada tahun buku 2023.
Sementara data yang dipublikasikan Khazanah menunjukan tingkat pendapatan konsolidasi pada 2022 mencapai US$ 1,83 miliar dan meningkat menjadi US$ 2,40 miliar pada tahun buku 2023. Nilai profit pada tahun 2023 mencapai US$ 1,35 miliar . Pencapaian kinerja Khazanah juga dipengaruhi oleh situasi global yang berdampak pada naik/turunnya nilai kelolaan portfolio investasi mereka .
Secara agregat kinerja pengelolaan BUMN Indonesia , pada 2020 tingkat pendapatan konsolidasi mencapai US$ 132,38 miliar, kemudian pada 2021mencatatkan pendapatan US4 160,10 miliar dan pada 2022 mencapai US$ 196.39 miliar. Data sampai dengan September tahun 2023 maka angka total revenue sudah mencapai US$ 121.31 miliar. Sementara angka total laba komprehensif mencatatkan loncatan pada 2022 mencapai US$ 20,81 , naik dari laba 2021 sebesar nilai US$ 14,60 miliar. Sementara laba yang dicatatkan pada 2023 mencapai US$ 19,14 miliar.
Sementara dilihat dari komparasi Aset yang dimiliki oleh tiga powerhouse pengelola BUMN tersebut , terlihat total konsolidasi asset BUMN Indonesia mencapai US$ 324 miliar pada 2023. Sementara nilai konsolidasi asset Temasek pada tahun buku 2023 mencapai US$ 232 miliar . Di sisi lain nilai asset yang dipublikasikan Khazanah pada tahun buku 2023 mencatatkan nilai US$ 19 miliar.