MELIHAT KINERJA BUMN DAN KOMPARASI DENGAN TEMASEK SINGAPURA DAN KHAZANAH MALAYSIA
BUMNINC, Jakarta – Berdasarkan evaluasi kinerja dan potensi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dari tahun 2019 hingga 2023, BUMN mengalami fluktuasi dalam kinerja keuangan mereka, tetapi menunjukkan pertumbuhan yang stabil secara keseluruhan.
Total aset dan Pendapatan BUMN memiliki kinerja yang selaras yakni mengalami fluktuasi namun terjadi peningkatan signifikan pada tahun 2021 dan 2022, terutama didorong oleh kontribusi dari sektor keuangan dan energi. Hal ini berdampak pada peningkatan Laba bersih BUMN yang signifikan, walaupun mengalami penurunan pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.
Potensi bisnis BUMN di masa depan berasal dari berbagai proyek strategis nasional, termasuk pengembangan energi terbarukan, infrastruktur, telekomunikasi, manufaktur, pariwisata, agribisnis, kesehatan, pertambangan, perbankan, dan logistik.
Meskipun kinerja BUMN di periode 2019 – 2003 telah mengalami pemulihan kinerja, namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi BUMN di masa depan. Terjadinya kembali situasi instabilitas global dipicu factor eksternal saat ini tentu bisa mengancam kembali ketahanan ekonomi Indonesia. Potensi ancaman terkait kemungkinan terjadinya foreign outflow yang bisa memicu lemahnya Rupiah, semakin mahalnya biaya impor bahan baku, serta kemungkinan melemahnya neraca perdagangan Indonesia.
Bagaimana kalau kita membandingkan kinerja BUMN Indonesia dengan kinerja Superholding Temasek Singapura dan Khazanah Malaysia pada periode 2019-2023 Kedua superholding ini mengelola perusahaan negara sebagai suatu portfolio, berbeda dengan di Indonesia di mana pengelolaan BUMN masih di bawah koordinasi birokrasi Kementrian BUMN .
Pada data yang dipublikasikan Temasek, terlihat pada periode 2021-2023 angka pendapatan Temasek menunjukan tren meningkat. Nilai total pendapatan pada 2022 sebesar US$ 97,75 meningkat menjadi US$ 124,46 miliar pada 2023. Sementara angka net profit mencapai US$ 8,65 miliar pada 2021. Namun, penurunan nilai portfolio menyebabkan terjadinya rugi (unrealized potential loss) sebesar US$ 5,43 miliar pada tahun buku 2023.
Sementara data yang dipublikasikan Khazanah menunjukan tingkat pendapatan konsolidasi pada 2022 mencapai US$ 1,83 miliar dan meningkat menjadi US$ 2,40 miliar pada tahun buku 2023. Nilai profit pada tahun 2023 mencapai US$ 1,35 miliar . Pencapaian kinerja Khazanah juga dipengaruhi oleh situasi global yang berdampak pada naik/turunnya nilai kelolaan portfolio investasi mereka .
Secara agregat kinerja pengelolaan BUMN Indonesia , pada 2020 tingkat pendapatan konsolidasi mencapai US$ 132,38 miliar, kemudian pada 2021mencatatkan pendapatan US4 160,10 miliar dan pada 2022 mencapai US$ 196.39 miliar. Data sampai dengan September tahun 2023 maka angka total revenue sudah mencapai US$ 121.31 miliar. Sementara angka total laba komprehensif mencatatkan loncatan pada 2022 mencapai US$ 20,81 , naik dari laba 2021 sebesar nilai US$ 14,60 miliar. Sementara laba yang dicatatkan pada 2023 mencapai US$ 19,14 miliar.
Sementara dilihat dari komparasi Aset yang dimiliki oleh tiga powerhouse pengelola BUMN tersebut , terlihat total konsolidasi asset BUMN Indonesia mencapai US$ 324 miliar pada 2023. Sementara nilai konsolidasi asset Temasek pada tahun buku 2023 mencapai US$ 232 miliar . Di sisi lain nilai asset yang dipublikasikan Khazanah pada tahun buku 2023 mencatatkan nilai US$ 19 miliar.
Dari komparasi tersebut terlihat bahwa dilihat dari size asset dan kinerja pendapatan serta laba/rugi terlihat posisi BUMN Indonesia setara dengan Temasek , bahkan dalam beberapa indicator finansial tersebut terlihat posisi BUMN Konsolidasi lebih baik dibandingkan Temasek .
Apa yang akan dikerjakan Temasek dan Khazanah di masa depan ? Dalam data yang dipublikasikan disebutkan Temasek akan fokus pada 4 hal di masa depan. Langkah tersebut adalah Resilient & Forward Looking Portfolio yaitu Membangun portofolio tahan guncangan eksternal dan volatilitas pasar dengan fokus pada pertumbuhan berkelanjutan jangka Panjang. Kemudian melakukan Langkah Sustainability at the Core, yaitu mengintegrasikan keberlanjutan dalam semua aspek — dari mandat nilai berkelanjutan hingga strategi operasional dan pembentukan portofolio.
Langkah berikutnya adalah memperkuat Temasek Operating System . Caranya adalah dengan mengembangkan kemampuan dalam Artificial Intelligence, Blockchain, Cybersecurity, Data & Digital, dan Solusi Berkelanjutan untuk memberikan nilai bagi ekosistem dan pasar. Sementara Langkah terakhir adalah memperkuat Organisation, Talent & Capabilities yaitu fokus pada pengembangan organisasi dan talenta untuk mengembangkan kemampuan dan tim masa depan.
Sementara strategi Khazanah masa depan akan focus pada 4 bidang utama , yaitu pertama aspek connectivity dimana Khazanah akan meningkatkan kemampuan dalam mengintegrasikan konektivitas di Malaysia . Fokus ke dua pada isu energy transition dengan target mencapai net zero emission pada 2050 . Aspek ke tiga akan fokus pada digitalization dimana Khazanah akan mempercepat digital adoption dan penguasaan teknologi masa depan. Sementara fokus ke empat adalah fungsi Khazanah sebagai Catalityc/new growth areas dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi Malaysia.
Bagaimana dengan roadmap daya saing BUMN Indonesia? Dari dokumen peta jalan 2020- 2024 pihak KBUMN telah mencanangkan beberapa target yang harus diselesaikan. Di antaranya terkait aspek penyelesaian pembangunan infrastruktur, pembangunan SDM berbasis teknologi dan didukung talenta global, penyederhanaan regulasi melalui Omnibus law, penyederhanaan birokrasi di KBUMN untuk mempercepat proses decision making, serta mendorong transformasi ekonomi melalui peningkatan hilirisasi untuk memberikan nilai tambah yang lebih tinggi untuk kesejahtraan masyarakat.
Dari segi operasional kebijakan tentu berbagai action plan yang fit dengan situasi yang dihadapi BUMN di Indonesia perlu dipersiapkan dengan baik. Langkah utama yang perlu menjadi prioritas tentu upaya untuk meningkatkan efisiensi, profesionalisme, akuntabilitas, dan transparansi. Dua aspek terakhir terkait implementasi good corporate governance yang saat ini dipertaruhkan dengan maraknya laporan korupsi dan penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan BUMN .
Langkah antisipasi tentu perlu terus dilakukan seluruh stakeholder perekonomian nasional menghadapi potensi ketidakpastian global di depan. Kondsi BUMN yang lebih resilient dan punya daya saing menjadi harapan ke depan .
Kita berharap bahwa respons yang tepat dari pemerintahan baru dibawah Presiden (terpilih) Prabowo dalam policy pengelolaan BUMN ke depan akan membawa pertumbuhan BUMN yang lebih baik dan akan mampu untuk merealisasikan mimpi membawa BUMN Indonesia sebagai pemain global.
Toto Pranoto – Dewan Pakar BUMNINC