Menanti IPO BUMN Semester II
BUMNINC.COM I Pemerintah telah mengumumkan rencana untuk go public beberapa perusahaan negara sejak awal tahun 2023 ini. Setelah berhasil proses go public dari Pertamina Geothermal Energy (PGEO) pada awal 2023 maka beberapa perusahaan plat merah telah digadang untuk segera melantai di bursa, di antaranya Pertamina Hulu Energi (PHE), Pupuk Kaltim (PKT) dan Sugar Co (sub holding dari PTPN). Namun semuanya masih tertunda menunggu situasi market yang lebih kondusif di pasar modal Indonesia.
Mengapa Langkah IPO diambil BUMN ?
Bergantungnya perusahaan negara pada instrumen utang tentu patut diwaspadai. Apalagi kalau tingkat debt equity ratio (DER) sudah terlalu tinggi. Di sini kewajiban untuk cover bunga dan pokok pinjaman bisa jadi beban yang memberatkan. Perlu alternatif financing lainnya untuk mem-balance struktur utang yang membengkak. Di antaaranya memperbesar struktur equity, misal dengan langkah IPO atau mengundang strategic investor untuk joint dalam pekerjaan proyek. Bisa juga manfaatkan Lembaga Pembiayaan Investasi (LPI) sebagai akses untuk undang strategic investor untuk joint investasi.
Sebagai catatan sepanjang semester 1 tahun 2023 ini, Bursa Efek Indonesia telah dibanjiri emiten baru di sektor pengelola komoditas. Misalnya IPO dari Harita Nickle dan Merdeka Battery Materials di mana masing-masing perusahaan mendapatkan dana segar sekitar US$ 600 juta. Demikian pula Amman Mineral International sukses melakukan IPO senilai US$ 709 juta.
Meskipun IPO cukup ramai untuk emiten sektor pertambangan , namun kinerja IHSG secara umum di 2023 memang masih memerlukan perbaikan. Kementrian BUMN menyatakan masih dibutuhkannya sentimen positif di bursa sebelum rencana IPO beberapa BUMN tadi bisa dilaksanakan.