Mencermati Usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN 2024
BUMNINC.COM I Kementrian BUMN baru saja mengumumkan rencana untuk Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2024. Besaran anggaran yang diusulkan adalah Rp 57,96 triliun. Angka ini termasuk PMN tambahan tahun 2023 sebesar Rp 24 triliun yang belum direalisasikan oleh Kementrian Keuangan. Di luar itu, ada juga usulan PMN non tunai sebesar Rp 673,36 miliar.
BUMN karya akan mendapatkan PMN 2024. Perusahaan itu yaitu PT Hutama Karya sebesar Rp 10 triliun untuk pendanaan tol Sumatra. PMN sebesar Rp 10 triliun untuk pencapaian target rasio elektrifikasi. Lalu, PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) mendapatkan Rp 4 triliun untuk pembelian kapal perintis.
Ada juga Holding IFG mendapatkan Rp 3 triliun untuk peningkatan kapasitas penjaminan KUR. Kemudian INKA mendapat alokasi Rp 3 triliun untuk peningkatan kapasitas produksi. Sementara untuk menambah struktur modal diberikan suntikan kepada PT Rekayasa Industri sebesar 2 triliun dan kepada Holding RNI sebesar Rp 1,9 triliun.
Apabila dicermati, postur PMN yang diusulkan untuk 2024 alokasinya fokus pada empat hal yaitu peningkatan struktur modal, penambahan modal kerja untuk proyek infrastruktur, program restrukturisasi serta peningkatan kapasitas usaha BUMN.
Publik tentu bertanya tentang PMN ini dilihat dari sisi efektivitas penggunaan PMN dan dampaknya bagi masyarakat serta perbaikan kualitas perusahaan negara yang menerima PMN tersebut. Selama priode 2021-2023 BUMN menerima modal negara mencapai Rp166.31 triliun di mana masing-masing PMN 2021 sebesar Rp69 triliun, PMN 2022 sebesar Rp56 triliun dan PMN 2023 sebesar Rp41,32 triliun.