Pertemuan Erick Thohir dan AHY bahas ekosistem transportasi Indonesia
BUMNINC.COM I Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membahas pembangunan ekosistem transportasi di Indonesia bersama Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dikutip dari laman resmi Instagram di Jakarta, Selasa, Erick dan AHY membicarakan seputar perkembangan transportasi di Indonesia secara menyeluruh.
“Bertemu dengan Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Bapak Agus Harimurti Yudhoyono. Kami membahas tentang pembangunan ekosistem transportasi baik di darat, laut maupun udara,” kata Erick.
Erick menyebut, ekosistem transportasi yang baik dapat menekan ongkos distribusi, sehingga menciptakan harga yang kompetitif dan tidak kalah dengan negara lain.
Lebih lanjut, ia juga akan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan ekosistem transportasi. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen.
“Dengan ekosistem transportasi yang baik, bisa menekan biaya distribusi yang membuat harga lebih kompetitif dan bersaing dengan negara lain. Kami juga memastikan kerja sama dan sinergi dengan Kementerian Perhubungan yang dipimpin Bapak Dudy Purwagandhi untuk meningkatkan ekosistem transportasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta agar waktu tempuh kereta api bandara dapat dipersingkat, sehingga mampu menjadi pilihan utama transportasi publik.
Saat menjajal kereta bandara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Stasiun BNI City, Jakarta, Rabu, Erick meminta agar waktu tempuh yang mencapai 50 menit ini, dapat dipersingkat demi meningkatkan efisiensi layanan.
“Kita sedang berhitung apakah waktu tempuh bisa dipersingkat menjadi 40 menit atau bahkan 35 menit. Konektivitas antara bandara dan pusat kota harus benar-benar terintegrasi, agar layanan ini menjadi pilihan utama masyarakat,” ujar Erick dalam keterangan di Jakarta, Rabu (1/1).
Erick optimistis rencana ini dapat terealisasi dalam waktu enam bulan ke depan. Erick menilai hal ini bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas transportasi publik yang mendukung efisiensi dan kenyamanan penumpang.