Sejarah Patung Garuda Wisnu Kencana yang Jadi Venue Utama KTT G20
BUMNINC.COM I Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) menjadi venue utama pada perhelatan puncak G20 di Bali. Tempat yang dikenal sebagai ikon pariwisata Bali itu menjadi tempat jamuan makan malam bagi kepala dan delegasi yang hadir.
Tempat ini dipilih karena ada patung GWK yang merupakan patung tertinggi ke-3 di dunia. Patung itu yang berbentuk dewa Wisnu mengenakan mahkota emas dan burung garuda berukuran besar. Pembuatan patung ini mencapai Rp450 miliar pada 2018.
Berdasarkan sejarahnya, proyek pembangunan Garuda Wisnu Kencana digagas pada 1989. GWK digagas oleh seniman I Nyoman Nuarta, Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi ketika itu Joop Ave, Menteri Pertambangan dan Energi IB Sudjana, dan Gubernur Bali Ida Bagus Oka. Adapun I Nyoman Nuarta ditunjuk sebagai arsitek pembangunannya.
Pada 1990, Soeharto setuju proyek ini dijalankan. Namun, ide pembangunan terhenti karena krisis moneter pada 1998.
Pembangunan kemudian dilanjutkan pada 2013. Namun, manajemen kepemilikan Yayasan Garuda Wisnu Kencana Bali diambil alih oleh PT. Alam Sutera Realty Indonesia yang merupakan perusahaan pengembang properti di Indonesia. Nyoman sebagai otak penggagas Garuda Wisnu Kencana tetap ditugaskan untuk menyelesaikan pembangunan tersebut hingga selesai.
Pemilihan nama Garuda Wisnu Kencana mengacu pada patung yang berbentuk dewa Wisnu mengenakan mahkota emas dan burung garuda berukuran besar, ‘kencana’ sendiri memiliki arti ‘emas’.