URGENSI MENJAGA SOLVENSI BUMN
BUMNINC.COM I Beberapa perusahaan milik negara terutama di sektor infrastruktur mulai mengalami kesulitan keuangan dan sebagian mengajukan usulan penundaan bayar utang jatuh tempo. Waskita Karya (WSKT ) misalkan pada minggu pertama Mei 2023 mengalami gagal bayar obligasi ke 11 sehingga sahamnya di suspensi oleh Bursa Efek Indonesia. Kemudian WIKA juga mengajukan permohonan standstill beberapa saat lalu. Standstill berarti permintaan untuk penundaan pembayaran utang pokok dan bunga
Pada masa sebelumnya sebagai dampak dari pandemi covid-19 dan sebagian karena persoalan mismanajemen, beberapa BUMN juga terpaksa berjuang menyelesaikan persoalan utang tersebut. Tahun lalu misalnya maskapai Garuda (GIAA) yang melakukan negosiasi hebat di PKPU dengan para kreditur. Beruntung bisa dicapai kesepakatan dan GIAA bisa menutup tahun buku 2022 dengan hasil yang positif.
Beberapa contoh di atas menunjukkan pentingnya bagaimana korporasi perlu mengelola struktur keuangan dengan sehat. Solvensi bisa diartikan bagaimana korporasi mengelola struktur keuangan sehingga kemampuan menutup utang jangka menengah-panjang dalam kondisi yang terkontrol baik.
Memang terdapat kondisi yang diluar jangkauan manajemen yang bersifat uncontrollable event sehingga dampak buruk terjadi pada kinerja perusahaan , seperti kasus Covid-19 Hal semacam ini bisa dikategorikan force majeure. Namun dalam kondisi yang normal sebaiknya korporasi termasuk perusahaan milik negara bisa mengelola struktur keuangan dengan lebih sehat.
Apa yang terjadi kalo kondisi solvensi perusahaan terganggu ? Tentu membahayakan kelangsungan hidup perusahaan di masa depan (goingconcern) . Ada risiko ketidakpastian apakah perusahaan masih mampu meng-cover utang jatuh tempo ? Hal ini bisa memicu reaksi negatif investor dan juga kreditur sehingga goingconcern perusahaan menjadi terganggu.