Urgensi Peningkatan Daya Saing BUMN Menghadapi Ketidakpastian Global
BUMNINC.COM I Pertumbuhan ekonomi dunia saat ini cenderung melambat, terutama di AS dan China. Forecast yang dibuat IMF menunjukan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2023 hanya akan mencapai 2,5 % saja di mana pertumbuhan ekonomi di negara maju akan lebih terpangkas lagi. Sementara Indonesia sendiri diperkirakan hanya akan bertumbuh pada kisaran lima persen saja di mana konsumsi dalam negeri akan punya kontribusi signifikan.
Semua itu tidak bisa dilepaskan dari berbagai gejolak yang bersifat eksternal maupun internal. Di eksternal, intensitas geopolitik dunia belum stabil karena diwarnai dengan perang Rusia-Ukraina dan perkembangan terakhir perang Israel-Palestina. Hal ini mempengaruhi situasi perkembangan komoditas dunia, sehingga harga minyak dan pangan cenderung terus meningkat .
Di luar situasi tersebut, kebijakan negara adidaya juga punya pengaruh yang signifikan. Misalnya perkembangan yield obligasi di AS yang terus meningkat untuk covering kebutuhan domestic AS. Bagaimana kebijakan tingkat suku bunga di AS yang terus meningkat mempengaruhi perekonomian global ? Portofolio judgement dari investor memindahkan dana mereka dari negara berkembang terus bergerak ke negara maju. Fenomena strong dollar semakain meningkat.
Hal semacam ini membuat banyak negara menekankan kebijakan inward looking. India misalnya melakukan restriksi keras atas izin ekpor pangan mereka, terutama beras. Indonesia yang masih harus impor pangan tentu terpengaruh. Harga komoditas semakin mahal dan ini tentu punya dampak pada Inflasi yang terus bergerak. Inflasi yang meningkat punya dampak pada menurunnya investasi sector swasta .