Waskita Karya Akan Fokus Pada Pemulihan Kinerja Perusahaan Tahun Ini
BUMNINC.COM | PT Waskita Karya (Persero) Tbk, ungkapkan perseroan akan fokus pada usaha pemulihan kinerja pascapandemi sepanjang 2021.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono optimistis kinerja operasional dan keuangan mengalami perbaikan signifikan pada 2021 seiring transformasi yang dijalankan perusahaan.
Pada 2021, Waskita menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp26 triliun, yang 80 persen dari target itu berasal dari proyek pasar eksternal dan 20 persen merupakan proyek investasi.
“Investasi pada jalan tol akan tetap dilakukan karena salah satu peran Waskita adalah sebagai agen pembangunan. Waskita juga akan mengincar porsi kepemilikan minoritas bersinergi dengan investor infrastruktur lain,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (25/3/2021).
Destiawan meyakini program vaksinasi yang diselenggarakan pemerintah akan memberikan dampak positif bagi aktivitas perekonomian pada 2021.
Perseroan akan fokus pada upaya-upaya dan strategis untuk memastikan turn around kinerja operasional dan kinerja keuangan perusahaan.
Untuk menghadapi 2021, Waskita menyiapkan beberapa strategi utama antara lain transformasi bisnis, restrukturisasi keuangan, serta divestasi saham jalan tol.
Transformasi bisnis dilakukan secara komprehensif pada berbagai aspek termasuk pemasaran, operasional, investasi, dan keuangan.
Waskita berkomitmen menyeimbangkan portofolio kontrak baru yang selama lima tahun terakhir sangat bergantung pada proyek pengembangan bisnis atau investasi, yang pendanaannya diperoleh melalui utang dengan beban bunga komersial.
Ke depan, Waskita berupaya mendapatkan lebih banyak proyek yang berasal dari pasar eksternal seperti BUMN, pemerintah, dan swasta termasuk luar negeri.
“Dengan penerapan teknologi informasi dan pengembangan metode konstruksi, Waskita akan mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing. Pekerjaan konstruksi pun akan dapat berjalan sesuai target ataupun lebih cepat, sehingga kepuasan pemilik proyek pun meningkat,” kata Destiawan.
Bentuk transformasi digital yang diterapkan melalui digital twin yang terintegrasi antara teknologi building information modeling (BIM) dan sistem informasi geospasial (GIS).