Koperasi Sang Timur, Nafas Lega Bagi Petani
CU Sang Timur juga memberikan pendampingan dalam pengembangan usaha kios-kios yang ada dalam jarigannya.
Sistem mitra dengan kios berjaringan dipilih karena dinilai lebih menguntungkan daripada para anggota harus membuat tokonya mandiri. Gian mengatakan, dengan bermitra, para pemilik kios tidak disibukkan dengan mencari distributor produk pertanian.
Kios berjejaring juga memungkinkan para pemilik kios belanja bersama sehingga bisa mendapatkan harga lebih murah, bahkan langsung menembus pabrikan.
Selain itu, kios berjejaring juga membuat barang yang tidak laku di satu kios bisa coba ditawarkan di kios lain sehingga meminimalkan barang dagangan yang mengendap karena tidak laku.
CU Sang Timur didirikan pada 31 Maret 2007 dengan jumlah anggota awal 30 orang yang terdiri dari karyawan dan guru Katolik. Kini, CU Sang Timur semakin membuka diri dan tumbuh hingga memiliki 2.565 anggota.
Semangat meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi yang dilakukan CU SangTimur diapresiasi oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Banyuwangi. Upaya CU Sang Timur diharapkan dapat menjadi contoh bagi koperasi lain.
”Di Banyuwangi terdata ada 889 koperasi. Namun, yang aktif hanya 494 koperasi. CU Sang Timur ini bisa menjadi contoh keberhasilan koperasi dalam menyejahterakan anggotanya. Koperasi yang baik itu, ya, koperasi yang memikirkan anggotanya, bukan hanya memikirkan aset koperasi,” ujar Nanin Oktaviantie, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Banyuwangi kepada Kompas, dikutip pada Minggu (24/1/2021). []