Tingkatkan Akurasi Diagnosis, Kemenkes Sedang Buat Platform Digital Data Medis Pasien
BUMNINC.COM I Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, timnya sedang membuat platform digital terkait data medis pasien yang bertujuan mengumpulkan data medis tersebut dalam satu ekosistem big data.
Ekosistem ini akan mengabungkan data medis pasien dari berbagai sumber mulai dari data di apotek hingga rumah sakit. Data itu akan digabungkan dalam satu aplikasi.
“Misalnya data pasien yang chek up di RS Pondok Indah, lalu cek darah di Prodia, lalu data beli obat di Apotik Senopati. Nanti kalau saya datang ke dokter, saya bisa kasih NIK saya dan mengizinkan dokter ini untuk membaca data saya dari Prodia, RS Pondok Indah, dan Apotik Senopati,” kata Budi dalam Universitas Indonesia Investment & Startup Forum, Kamis 14 April 2022.
Budi menyampaikan, aplikasi itu diharapkan membantu dokter untuk mempermudah dan meningkatkan akurasi dalam mendiagnosis penyakit pasien.
“Hal ini akan memudahkan dokter-dokter untuk melakukan analisis dari data tersebut,” lanjut Budi.
Dengan aplikasi ini pula, pasien bisa melihat data medis dirinya sendiri. Lebih jauh, data-data itu akan dikonsolidasikan dengan data pemerintah. Sehingga, para peneliti dari perguruan tinggi, startup, dan stakeholder terkait dapat meneliti data tersebut.
“Lebih jauh, kita konsolidasikan dengan data pemerintah sehingga nanti akan ada puluhan juta data klinis pasien yang bisa diteliti pt, oleh start up, sehingga ke depan diagnosis penyakit kita lebih baik,” kata Budi.
Selain itu, Menkes juga berencana membuat sebuah platform digital satu pintu untuk faskes. Menkes menyebut, pegawai puskesmas selama ini harus mengisi data medis pasien di 400 aplikasi yang berbeda. Dengan inovasi terbaru ini, pegawai faskes hanya perlu memanfaatkan satu platform digital untuk mengisi data medis pasien.
“Aplikasi ini juga bisa diakses di luar kemenkes. Dan hal yang sama berlaku di RS. Jadi kita membangun jaringannya, integrasinya, interkonektivitasnya, sebagai satu platform. Di mana masing masing RS punya aplikasi mereka sendiri. Tapi kalau mau ambil rujukan dari puskesmas, RS a dari RS c, bisa konek ke aplikasi ini,” ujar Budi.