Toto Pranoto Bantah Membuat Siaran Pers Mengenai Rencana Berdirinya Danantara
BUMNINC.COM I Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto membantah pernah mengeluarkan keterangan pers secara tertulis mengenai perkembangan revisi Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan rencana pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Associate Director BUMN Research Group LM FEB UI ini heran ketika sebuah media online mencatut namanya dan seolah membuat keterangan resmi mengenai proses pembentukan Danantara. Padahal, Toto merasa tidak pernah diwawancarai wartawan tersebut.
“Saya tidak pernah membuat rilis secara tertulis dan disampaikan kepada media,” kata Toto saat dihubungi wartawan BUMNINC.COM I pada Senin, 3 Februari 2025.
Dalam sebuah pemberitaan media pada Senin 3 Februari 2025, Toto disebut terlibat dalam pembahasan RUU BUMN. Toto disebut menyampaikan rencana Danantara yang akan beroperasi pada Februari 2025.
Toto juga disebut bertemu dengan sejumlah legislator di antaranya Darmadi Durianto dari PDIP, Herman Khaerom dari Demokrat, dan Amin Ak dari PKS. Dari pertemuan itu, semua legislator disebut sepakat melahirkan revisi UU ini.
Berita itu seolah-olah membuat sudut pandang bahwa Toto mengetahui rencana berdirinya Danantara karena sudah bertemuddengan sejumlah legislator. Berita itu dikemas dengan mengutip pernyataan Toto dari siaran pers. Namun, Toto membantah pernah mengeluarkan siaran pers mengenai ini.
Toto Pranoto memang kerap kali menjadi pembicara mengenai RUU BUMN dan Danantara. Menurut Toto, RUU BUMN 2025 penting dan strategis karena kebutuhan mendesak dalam rangka perbaikan kinerja perusahaan negara ke depan sebagai salah satu lokomotif ekonomi nasional. Pun operasional BP Danantara penting untuk dipercepat guna mendorong peningkatan daya saing perusahaan pekat merah RI. Di mana, hal itu bakal menjadi salah satu roda yang turut mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Pada Kamis 30 Januari 2025, Toto diundang Komisi VI DPR untuk menyampaikan pandangannya ini dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di DPR. Dalam RDPU itu, Toto memberikan saran mengenai pembentukan Danantara.