Transformasi Krakatau Steel Tekan Biaya Operasional dan Tembus Pasar Ekspor
BUMNINC.COM I Efisiensi dan transformasi yang digulirkan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) sejak 2018 membuat produsen baja ini semakin kompetitif dan selalu berhasil menembus pasar ekspor.
Seperti disampaikan Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim pada Minggu (14/3/2021) berkat efisiensi dan tranformasi, pihaknya bisa melakukan banyak penghematan. Terbukti pada 2020, biaya operasional Krakatau Steel turun hingga 41 persen.
Selain itu, produk dan kualitas baja produksi Krakatau Steel sangat tinggi sehingga berhasil menembus pasar ekspor. Menurut Silmy, dimulai pada 2020, produk Hot Rolled (Baja Canai Panas) Krakatau Steel berhasil menembus pasar ekspor, lalu pada 11 Maret 2021 Krakatau Steel melakukan ekspor baja HRC ke benua Eropa sebanyak 20.000 ton dengan negara tujuan Portugal, Italia, dan Spanyol.
“Dengan sudah mulai diterapkannya harga gas industri sebesar USD 6 per MMBTU yang juga membuat biaya produksi menjadi lebih efisien,” jelas Silmy.
Anak usaha Krakatau Steel pun mulai melakukan ekspor ke Malaysia dan Eropa sejak 2020. PT KHI Pipe Industries (PT KHI),yang bergerak di bidang manufaktur Pipa Baja dan Jasa Aplikasi Pelapisan Anti Korosi, pada tahun 2020 telah berhasil melakukan ekspor produk pipa baja ke Australia dengan total pengiriman sebanyak 4.370 ton.
Silmy menjelaskan, “PT KHI menyuplai pipa baja dengan ukuran diameter 1500 mm tebal 25 mm dan panjang 50 m. Seluruh bahan baku utama produk pipa baja ini menggunakan Hot Rolled Coil (HRC) milik PT KS.”
Menurutnya, produksi pipa baja untuk proyek ekspor ini menjadi keberhasilan tersendiri dikarenakan spesifikasi yang disyaratkan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi baik dari segi pengujian, dimensi dan ketebalan yang berada pada batas maksimum kapasitas mesin yang dimiliki oleh PT KHI dan Krakatau Steel.
Untuk pasar dalam negeri, produk Krakatau Steel berperan penting dalam pembangunan infrastruktur. Salah satunya adalah proyek fenomenal jalan tol layang Jakarta-Cikampek II, proyek Light Rapid Transit, Bandara New Yogyakarta International Airport dan lainnya. Selain itu produk pipa baja Krakatau Steel juga sangat strategis dalam hal infrastruktur di sektor minyak dan gas.
Sejak tahun 2019 sampai dengan hari ini, Krakatau Steel bersama anak usaha sudah menyuplai kebutuhan baja untuk API Series sebanyak ± 120.000 MT. Sedangkan untuk kebutuhan Pipa migas, anak usaha PT KHI telah memasok sebanyak 23.349 ton di tahun 2019 dan 36.149 ton pada tahun 2020.
“Kami optimis siap memenuhi permintaan baja domestik karena sudah mampu bersaing dengan produk baja impor, dengan catatan tidak ada unfair trade. Bahkan Krakatau Steel dan anak perusahaan telah berhasil melakukan pengiriman ekspor ke beberapa negara,” ujar Silmy.
Di sisi lain, Krakatau Steel mengapresiasi pemerintah yang sudah mampu menghadang derasnya produk baja impor masuk ke Indonesia hingga 34 persen di tahun 2020 sehingga kini produk baja domestik semakin kompetitif dan kami dapat meningkatkan kinerja dengan menggenjot volume penjualan.
“Semangat Presiden untuk menolak penggunaan produk impor pun kami dukung dengan bersama-sama mengoptimalkan P3DN (Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri) dan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) untuk kebutuhan industri nasional,” pungkasnya. []