Jokowi Minta Pertamina dan PLN Efisiensi, Pengamat UI: Optimalkan Pendapatan Hilir
BUMNINC.COM I Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) melakukan efisiensi anggaran. Hal itu penting demi menyikapi besarnya subsidi energi yang harus digelontorkan pemerintah.
Jokowi tidak menginginkan masyarakat beranggapan subsidi yang diberikan pada BUMN energi tak dibarengi upaya penghematan.
Menanggapi hal itu, Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto menyampaikan, kedua persero tersebut harus mengoptimalkan pendapatan dari sisi hilir. Itu dilakukan untuk memperkecil beban subsidi energi yang makin lebar hingga pertengahan tahun ini.
“Bisnis sisi hilir Pertamina ada beberapa produk di sana yang bisa dioptimalkan sehingga bisa menambah profit perseroan, demikian pula PLN bisa diminta untuk meningkatkan pendapatan segmen komersial,” kata Toto, Selasa (21/6/2022).
Namun, upaya optimalisasi pendapatan PLN dari sektor komersial itu relatif sulit dilakukan di tengah kondisi kelebihan pasokan listrik untuk wilayah Jawa dan Bali saat ini.
Kendati begitu, PLN dapat berfokus untuk melakukan pemulihan permintaan dari konsumen yang sempat terkontraksi selama pandemi Covid-19 di lini industri dan bisnis.
“Geliat ekonomi yang mulai kencang di awal tahun sampai dengan saat ini harus dioptimalkan, terutama menyasar segmen dengan pertumbuhan tinggi misalnya di industri kesehatan atau farmasi dan sektor konstruksi,” tuturnya.
Sedangkan, bisnis hilir milik Pertamina relatif masih terbuka lebar yang bertumpu pada distribusi bahan bakar minyak (BBM), turunan lubricant dan bahan bakar gas atau liquid petroleum gas (LPG) di tengah masyarakat.
“Karena ketergantungan impor minyak mentah tinggi, maka salah satu cara adalah meningkatkan lifting domestik. Selain itu percepatan pembangunan fasilitas kilang baru harus dikebut, sehingga kapasitas produksi lokal bisa ditingkatkan,” ujarnya.