MENCERMATI PMN BUMN UNTUK TAHUN 2024-2025
BUMNINC.COM, Jakarta – Pemerintah telah mengajukan ke DPR usulan penyertaan modal negara (PMN) untuk anggaran tambahan di 2024 dan rencana anggaran di 2025 . Besaran anggaran tambahan untuk PMN 2024 sebesar Rp28 triliun. Sementara rencana anggaran yang diusulkan untuk PMN tahun 2025 sebesar Rp44 triliun.
Bila dicermati, permintaan anggaran tambahan PMN untuk tahun 2024 ditujukan pada sektor BUMN yang terkait dengan penyelenggaraan infrastruktur dan transportasi publik. Misalnya tambahan PMN untuk PT KAI sebesar Rp22 triliun demi pengadaan kereta baru dan PT PELNI sebesar Rp 3 triliun untuk pengadaan kapal perintis. Demikian pula tambahan PMN untuk PT INKA sebesar Rp 2 triliun untuk penambahan modal kerja. Ini menunjukan bahwa terdapat kebutuhan yang masih mendesak agar BUMN tersebut dapat mencapai target keuangan dan operasional mereka.
Sementara usulan anggaran PMN tahun 2025 sebagian besar sama seperti tahun 2024. Usulan itu dialokasikan untuk penyelesaian banyak proyek infrastruktur . Ini dilihat dari alokasi jumbo suntikan PMN untuk PT Hutama Karya sebesar Rp 13,86 triliun. Tambahan itu untuk penyelesaian pembangunan Tol Sumatra. Suntikan dana juga diusulkan pada PLN sebesar Rp3 triliun untuk program listrik desa. Demikian pula suntikan pada ASABRI sebesar Rp 3,5 triliun untuk perbaiki struktur modal, serta injeksi modal pada IFG sebesar Rp 3 triliun untuk keberlanjutan program KUR yang dijalankan anak perusahaannya yaitu Askrindo dan Jamkrindo.
Publik tentu bertanya apakah tujuan utama suntikan modal pada perusahaan negara? Kalau dilihat dari tujuan pemberian PMN sebetulnya ada beberapa tujuan utama disuntiknya PMN pada perusahaan negara. Di antaranya untuk perbaikan kualitas permodalan BUMN; mendorong BUMN untuk bisa menjalankan proyek strategis nasional seperti pembangunan infrastruktur; serta memfasilitasi perusahaan plat merah yang mendapat mandate pekerjaan public service obligation (PSO).