Pentingnya Data Sebaran Warteg Ditengah Jumlah Mereka yang Mulai Berguguran
BUMNINC.COM | Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya, menegaskan dibutuhkan data yang akurat terkait ramainya warteg yang tedampak pandemi. Puluhan ribu warteg dikabarkan gulung tikar, alias bangkrut.
Eddy menggungkap bahwa warteg adalah salah satu usaha rakyat yang menjadi fokus perhatian pemerintah.
“Jika data yang dibutuhkan terkait dengan jumlah warteg yang terdampak bisa dikumpulkan dengan cepat dan tepat, maka proses pemberian bantuan akan cepat disalurkan,” ujar Eddy dalam keterangan tertulis, Selasa (26/1/2021).
Sejauh ini, sudah dikirimkan bantuan pemerintah kepada pelaku usaha dapat diberikan antara lain melalui Banpres Produktif Usaha Mikro yang selama ini sudah berlangsung sejak 2020.
Selain itu, bantuan modal kerja juga dapat diakses melalui koperasi yang dibantu pembiayaannya melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB KUMKM) atau akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui perbankan.
Adapula benatuan yang sifatnya kolaboratif dari KemenkopUKM yang mendorong kolaborasi seluruh stakeholder usaha warung makan dan kaki lima.
Diantaranya, peningkatan kemampuan SDM dan pemberdayaan pelaku usaha dapat difasilitasi lewat program bapak asuh yang melibatkan BUMN dan swasta atau menghubungkan dengan akses pasar dalam program sosial mobilisasi makan gratis yang dibiayai pemerintah/swasta.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa jumlah warteg yang gulung tikar angkanya sebanyak 20000 di seluruh Jabodetabek. Namun, Ketua Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni mengklarifikasi bahwa angka tersebut tidak benar.