MAKNA WORLD ECONOMIC FORUM 2023 BAGI PEREKONOMIAN DAN BISNIS
BUMNINC.COM I Pertemuan tahunan World Economic Forum 2023 (WEF) baru saja berakhir di Davoz pada 21 Januari 2023. Dalam suasana dunia yang masih murung akibat masih berlangsungnya perang Russia-Ukraina dan bayangan resesi ekonomi, pertemuan WEF-Davoz ke 53 yang membawa topik besar ‘Cooperation in a Fragmented World‘ ini memiliki agenda krusial.
Menurut McKinsey, paling tidak terdapat beberapa isu krusial yang perlu diperhatikan WEF tahun ini. Pertama, disrupsi global belum akan berhenti. Korporasi dituntut kemampuan resiliensi yang makin handal ke depan. Artinya, disrupsi yang tidak berhenti ini akan berdampak pada perubahan yang terus menerus, sehingga agility dari korporasi menjadi hal yang sangat penting.
Hal kedua adalah tidak ada wilayah ekonomi/negara yang bisa mandiri. Artinya, setiap regional ekonomi akan sangat bergantung pada pihak lainnya untuk suplai resources yang dianggap vital. Setiap negara akan dihadapkan pada permasalahan serupa bagaimana mereka bisa meng-handle disrupsi massif pasca pandemi Covid-19. Tidak ada negara yang akan sanggup hidup secara mandiri. Jadi, kerjasama sangat dibutuhkan dalam situasi seperti ini.
Hal ketiga terkait rencana untuk mencapai nett zero emission yang membutuhkan keseimbangan transisi energi dan resiliensi energi. Apakah negara dan korporasi siap dengan budget reallocation? Diestimasikan kebutuhan dunia untuk untuk mencapai nett zero emission ini mencapai US 3,5 billion per tahun. Jadi meskipun ekonomi sulit saat ini namun tidak mencegah upaya untuk segera memprioritaskan hal ini.