Cegah Arus Mudik, Ini Langkah-Langkah KAI, Jasa Marga dan Jasa Raharja
BUMNINC.COM I Satgas Penanganan Covid-19 bersama jajaran pemerintah terkait diantaranya Kementerian Perhubungan dan Polri, pada Kamis (8/4/2021) petang di Graha BNPB, mengumumkan dirilisnya Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 No. 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6 – 17 Mei 2021.
Melalui surat edaran ini, pemerintah tegas melarang masyarakat melakukan kegiatan mudik lebaran tahun ini demi melindungi masyarakat dari penularan virus Covid-19. Larangan ini diberlakukan untuk moda transportasi darat, laut dan udara. Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan setelah ketentuan larangan mudik keluar setidaknya ada sekitar 7% masyarakat Indonesia yang nekat untuk melakukan aktivitas mudik.
“Bahkan sebelum Ramadan sudah ada yang kembali ke kampung halaman untuk melakukan berbagai macam aktivitas. Sehingga kalau kita lihat, hampir semua provinsi di pulau Sumatera mengalami kenaikan kasus,” katanya dalam konferensi pers usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/5/2021).
Menyikapi kebijakan tersebut, PT KAI (Persero) resmi tidak menambah jumlah perjalanan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) jelang larangan mudik pada 6 Mei hingga 17 Mei 2021 untuk beberapa Daerah Operasional (Daop) Jakarta dan Divisi Regional Sumatera.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa menyampaikan bahwa KAJJ Daop 1 Jakarta memutuskan tidak menambahkan jumlah perjalanan sebagai bentuk terhadap komitmen pengentasan penyebaran virus Covid-19.
Menurutnya, pekan lalu hingga kini jumlah perjalanan pada masa pandemi tidak mengalami penambahan. Operasional KAJJ dari wilayah Daop 1 Jakarta untuk akhir pekan ini berkisar antara 17 sampai 20 perjalanan per Stasiun Keberangkatan seperti Stasiun Gambir atau Pasar Senen.
“Jumlah tersebut rata sama dengan pekan sebelumnya. Adapun untuk penerapan prokes, pembatasan volume penumpang dengan kuota maksimal 70 persen juga diberlakukan untuk seluruh rangkaian yang berangkat,” ungkapnya melalui keterangan resmi yang diterima Bumninc.com, Senin (3/5).
Terkait ketersediaan tempat duduk (TD) terhitung hingga hari ini, Senin (3/5/2021), dari Stasiun Pasar Senen terdapat 20 KA yang berangkat dengan TD sekitar 10.500. Dari jumlah ketersediaan TD tersebut sekitar 7.000 diantaranya telah dipesan.
Sementara dari Stasiun Gambir terdapat 17 KA yang berangkat dengan ketersediaan tempat duduk sebanyak 5600 dan sekitar 4000 diantaranya telah dipesan.
“Data ketersediaan TD yang telah dipesan menjadi angka rata-rata volume calon pengguna jasa yang berangkat,” paparnya.
Total ketersediaan tempat duduk di Stasiun Gambir dan Pasar Senen merupakan jumlah yang telah dibatasi dengan kuota maksimal 70 persen.