Strategi Baru Pulihkan Pengelolaan Bandara
BUMNINC.COM I Bisnis bandar udara (bandara) sempet anjlok akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah strategi yang tepat untuk mengelola bandara di dalam negeri. Salah satu strategi itu yakni melakukan kerja sama operasional dengan perusahaan asing. Selain membuka investasi untuk masuk, para pemain asing bisa turut menggerek lalu lintas penumpang, sehingga keberadaan infrastruktur bandara kian optimal.
Tidak hanya sebagai airport operator, perusahan pengelola bandara juga kini menjajak strategi lain yakni dengan menjadi investment operation. Tujuannya, untuk memberikan nilai tambah bagi portofolio yang dimiliki perusahaan pengelolaan bandara.
Muhammad Awaluddin sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menyampaikan, kementerian BUMN meminta AP II tidak hanya menjadi airport operator tetapi juga menjadi investment operation.
Untuk mengimplementasikan hal itu, AP II kini sedang melakukan segmentasi dengan mengelompokkan bandara mana yang masih membutuhkan investasi dan mana yang harus diperbaiki kinerjanya.
“Selain itu, kami kami akan melakukan inisiatif riset recycling untuk memperbaiki kinerja bandara dengan demikian bisa meningkatkan nilai tambah,” katanya.
Terkait, bandara mana saja yang ditawarkan kepada investor asing dan bagaimana skema kerja samanya, Awaluddin menjelaskan, pada dasarkan konsep pengelolaan bandara ke depan tidak bisa dilakukan dengan cara konvensional, dibutuhkan infrastruktur dengan kebutuhan belanja modal.
“Untuk Angkasa Pura II hal ini bahkan menjajikan, sebab setelah pandemi refund masih cukup besar,” ujarnya.
Awaluddin mencontohkan bandara internasional Kualanamu, lalu lintas tertingginya ada pada 2018, yaitu hampir mendekati 11 juta penumpang, di mana 90 persen adalah lalu lintas domestik dan 10 persen perjalanan internasional.
“Meskipun secara geografis letak bandara Kualanamu ini bisa dikatakan srategis dengan Kuala Lumpur dan Singapura, tetapi kita tidak terlalu mendapat benefit dengan letak strategis itu. jadi kenapa konsep sharing partner ini penting, karena bisa membangun frekuensi network-nya akan lebih baik,” tuturnya.
Awaluddin pun menyatakan, pertimbangan strategi partnership dalam konteks pengelolaan operasional bandara menjadi sangat penting.