DAYA SAING DAN STRATEGI GOING GLOBAL BUMN
Upaya Kementrian BUMN dibawah Menteri Erick Thohir dalam rangka going global BUMN sudah coba dirintis lebih baik. Upaya pendekatan GtoG maupun BtoB sudah dilakukan untuk mendongkrak pasar international. Pupuk Indonesia misalnya sudah membuka semacam Trading House di Dubai. Demikian pula upaya BNI membuka kantor Indonesia Inc di Hongkong adalah upaya terobosan untuk mulai mendongkrak potensi ekspor produk Indonesia.
Langkah apalagi yang harus dikerjakan? Belajar dari pengalaman beberapa BUMN Karya yang mendapatkan pekerjaan di Timur Tengah, dan kemudian merugi karena terjadi cost over run, maka aspek Legal perjanjian kontrak kerja harus ditangani serius. Kelemahan BUMN selama ini tidak mampu membuat legal drafting yang mampu memproteksi bisnis mereka di luar negri.
Kemudian melihat pengalaman BUMN China menjadi raksasa global, maka Langkah corporate action non organic juga bisa menjadi opsi bagi BUMN. Artinya Langkah melakukan akuisisi perusahaan mancanegara yang dianggap potensial bisa menjadi pilihan. Jadi daripada membuat perusahaan baru untuk diterjunkan di pasar global, maka Langkah akuisisi bisa lebih baik dan tepat sasaran sesuai kebutuhan BUMN. Diperlukan kebijakan dan action plan yang transparan sehingga Langkah akuisisi ini tidak menimbulkan kontroversi yang tidak perlu di publik.
Dengan potensi dan kapabilitas BUMN yang terus membaik , mustinya upaya menjadikan BUMN sebagai pemain global bisa lebih cepat dilakukan. Hanya dibutuhkan orkestrasi yang lebih baik berbagai K/L dan BUMN sendiri dalam membuat terobosan dan inovasi sehingga upaya tersebut bisa di eksekusi dengan baik.
Toto Pranoto – Dewan Pakar BUMNINC