Pendapatan UMKM di Tokopedia dan Bukalapak, meningkat 15 Kali Lipat
BUMNINC.COM | Pemerintah mencatat, ada 3,7 juta pedagang online baru sejak peluncuran program Bangga Buatan Indonesia pada Mei 2020 lalu. Dengan tambahan tersebut, ada 11,7 juta dari total 64 juta lebih usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang merambah ekosistem digital.
Tidak terkecuali UMKM yang merambah ekosistem digital dengan bermitra pada Bukalapak dan Tokopedia. Selama pandemi corona Bukalapak dan Tokopedia mengklaim, pendapatan mitra naik hingga 1.400% atau 15 kali lipat sejak bergabung.
“Pada 2020, kami melihat animo UMKM yang bergabung meningkat drastis,” ujar VP Marketplace Bukalapak Kurnia Rosyada dalam acara ‘Ngobrol Virtual: Strategi Baru Bukalapak Bantu UMKM Di Masa Sulit Pandemi’, Kamis (4/2/2021).
Ia menyampaikan, ada lima juta pelapak di platform marketplace. Kurnia menyampaikan, transaksi Super Seller bisa meningkat 15 kali lipat sejak bergabung. Sedangkan penjualan pelapak di BukaMall naik 3,1 hingga 5,5 kali lipat.
Bukalapak, sebagai unicorn e-commerce ini menargetkan lebih banyak mitra UMKM pada tahun ini. Oleh karena itu, Bukalapak memberlakukan satu tarif untuk Super Seller yakni 0.5%.
Besarannya diklaim yang termurah. Perusahaan juga berencana menambah berbagai fitur untuk memudahkan UMKM berjuala.
“Kami perbanyak fitur analisis (bisnis),” kata Kurnia. Dengan fitur baru itu, UMKM bisa mendapatkan analisis penjualan seperti tren dan minat konsumen.
Penjual pun dapat menyasar konsumen secara akurat. Bukalapak juga berencana menambah fitur yang memudahkan penjual memberikan promosi, seperti diskon dan gratis ongkos kirim (ongkir).
Di tempat yang berbeda, uncorn tanah air lainnya, melalui External Communications Senior Leadnya, Ekhel Chandra Wijaya dalam siaran pers, bulan lalu (14/1/2021), ungkapkan Tokopedia juga kebanjiran mitra penjual selama pandemi Covid-19.
Tokopedia pun menggaet 9,9 juta pedagang per tahun lalu. Hampir seluruhnya merupakan UMKM. “Ada kenaikan 2,5 juta sejak awal 2020,” katanya.