Sejarah Patung Garuda Wisnu Kencana yang Jadi Venue Utama KTT G20
Dewa Wisnu dalam agama Hindu ini dipercaya sebagai dewa pemelihara atau ‘sthiti’. Sedang burung Garuda yang dikendarainya menjadi bagian dari kisah Garuda dan Kerajaannya, yang bercerita tentang rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda dalam menyelamatkan ibunya dari perbudakan, yang ketika itu ia dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Proses pembuatan patung dilakukan oleh I Nyoman Nuarta di kota Bandung. Proses pembuatan patung ini juga melibatkan 120 seniman patung. Desain patung terdiri dari 24 segmen dengan total modul sebanyak 754. Modul yang telah selesai dikerjakan langsung dikirim ke Bali.
Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 121 meter dan lebar 65 meter. sedangkan untuk konstruksi patung dibuat dengan material tembaga dan kuningan, ditopang 21.000 batang baja dengan berat total 2.000 ton dan jumlah baut sebanyak 170.000 buah.
Pada proses pembuatannya, patung Garuda Wisnu Kencana sudah menjalani serangkaian tes, antara lain windnel test atau tes ketahanan angin di Australia (Windtech) dan Kanada (RDWI), cavity test atau tes rongga secara berkala, dan soil test.
Patung Garuda Wisnu Kencana selesai di bangun pada 22 September 2018 dengan biaya sebesar Rp 450 miliar.
Tidak hanya itu, patung Garuda Wisnu Kencana milik Indonesia ini dinobatkan sebagai patung tertinggi ke-3 dunia setelah The Spring Temple Buddha di Cina yang tingginya mencapai 153 meter dan Laykyun Sekkya Buddha di Myanmar setinggi 135 meter. Patung ini pun diresmikan oleh presiden Jokowi.
Patung Garuda Wisnu Kencana digunakan sebagai patung penyambut wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali, hal ini dikarenakan kamu dapat melihat patung setinggi 121 meter ini dengan sangat jelas dan mengagumkan dari pesawat ketika memasuki Pulau Bali. Hal itu karena lokasinya yang dekat dengan bandara Ngurah Rai Bali.