PTPN V Gandeng Banyak Lembaga, Jamin PSR Tidak Rugikan Petani
“Raihan terbaik dari sisi keuangan dan operasional itu adalah buah dari transformasi sumber daya manusia, organisasi hingga transformasi digital dan teknologi yang dilaksanakan secara konsisten dan persisten sejak 2019 lalu,” ungkapnya melalui keterangan tertulis Minggu (11/4/2021).
Kemudian, Jatmiko yang juga merupakan Ketua GAPKI Riau tersebut menuturkan dengan peranan industri sawit yang sangat besar pada ekonomi nasional, PTPN V harus mengembalikan tujuan berdirinya, sebagai perusahaan perkebunan negara yang hadir untuk sawit rakyat.
“Pandemi Covid 19 telah menyerang seluruh sektor. Namun industri sawit secara umum masih dapat terus bertahan bahkan menjadi penyumbang devisa terbesar negara,” ujarnya.
Ia mengatakan jika produktivitas sawit rakyat meningkat akan berdampak besar, tidak hanya pada kesejahteraan petani namun juga pada pemulihan ekonomi nasional yang dicanangkan Pemerintah. “Kita berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani melalui peremajaan sawit rakyat, program padat karya, penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat hingga pendampingan dan pelatihan petani dan kelembagaannya,” urai Jatmiko.
Untuk diketahui, PTPN V telah menyentuh 9.500 hektare dalam realisasi PSR. Dengan begitu, menjadi realisasi PSR terluas yang dilakukan oleh Perusahaan Perkebunan Negara sampai sekarang.
PTPN V sendiri menargetkan hingga 2025 mendatang dapat membantu peremajaan dan konversi sawit rakyat seluas 28.000 hektare. Seluruh sawit yang diproduksi oleh kebun yang bermitra dengan perusahaan, produktivitasnya juga jauh di atas standar nasional.[]