Urgensi RUU BUMN 2025 Sebagai Katalisator Peningkatan Daya Saing Korporasi Negara
BUMNINC.COM I Berdasarkan evaluasi kinerja dan potensi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dari 2019 hingga 2023, BUMN mengalami fluktuasi dalam kinerja keuangan mereka, tetapi menunjukkan pertumbuhan yang stabil secara keseluruhan.
Total aset dan pendapatan BUMN memiliki kinerja yang selaras yakni mengalami fluktuasi namun terjadi peningkatan signifikan pada tahun 2021 dan 2022, terutama didorong oleh kontribusi dari sektor keuangan dan energi. Hal ini berdampak pada peningkatan Laba bersih BUMN yang signifikan, walaupun mengalami penurunan pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.
Potensi bisnis BUMN di masa depan berasal dari berbagai proyek strategis nasional, termasuk pengembangan energi terbarukan, infrastruktur, telekomunikasi, manufaktur, pariwisata, agribisnis, kesehatan, pertambangan, perbankan, dan logistik.
Terjadinya kembali situasi instabilitas global dipicu faktor eksternal saat ini tentu bisa mengancam kembali ketahanan ekonomi Indonesia. Potensi ancaman terkait kemungkinan terjadinya foreign outflow yang bisa memicu lemahnya Rupiah, semakin mahalnya biaya impor bahan baku, serta kemungkinan melemahnya neraca perdagangan Indonesia. Dalam situasi ini maka kebutuhan peningkatan daya saing perusahaan negara untuk membantu ketahanan ekonomi nasional menjadi prioritas .
Bagaimana kalau kita membandingkan kinerja BUMN Indonesia dengan kinerja Superholding Temasek Singapura dan Khazanah Malaysia pada periode 2019-2023? Kedua superholding ini mengelola perusahaan negara sebagai suatu portfolio, berbeda dengan di Indonesia di mana pengelolaan BUMN masih di bawah koordinasi birokrasi Kementrian BUMN .
Pada data yang dipublikasikan Temasek dan Khazanah, terlihat kinerja mereka juga terpengaruh oleh ketidakstabilan ekonomi global yang berdampak pada naik/turunnya nilai kelolaan portfolio investasi mereka. Temasek berhasil konsisten meningkatkan revenue di mana pada tahun 2023 mencapai US$ 124,46 miliar. Namun mengalami kerugian (unrealized potential loss) sebesar US$ 5,43 miliar pada tahun buku 2023. Sementara Khazanah mencatatkan total pendapatan US$ 2,40 miliar dan profit sejumlah US$ 1,35 miliar pada tahun 2023.
Sementara secara agregat kinerja BUMN, dari segi pendapatan konsolidasi pada 2022 mencapai US$ 196.39 miliar. Sementara angka total laba komprehensif mencatatkan loncatan pada 2022 mencapai US$ 20,81 miliar. Peningkatan laba terutama didorong windfall profit akibat meningkatnya harga komoditas pada periode tersebut.