BUMN Klaster Pariwisata dan Jasa Pendukung : Management Actions
Banyaknya disrupsi yang muncul akibat pandemi Covid-19 mendorong perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata untuk terus melakukan adjustment, tidak terkecuali bagi perusahaan BUMN Indonesia yang bergerak di klaster sektor ini, termasuk pendukungnya. Berbagai langkah dan strategi dilakukan untuk mendukung perbaikan manajemen dan keuangan, juga untuk menjaga agar tetap relevan dengan tren global.
Transformasi dan Pengembangan Bisnis
Salah satu langkah transformasi yang dilakukan guna mendukung kinerja perusahaan BUMN di sektor pariwisata adalah melalui pembentukan holding Indonesian Journey (InJourney), dengan PT Aviasi Indonesia Pariwisata Indonesia (Persero) yang beranggotakan enam perusahaan PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Hotel Indonesia Natour, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko, PT Sarinah Indonesia yang mulai terbentuk pada tahun 2021, dan ITDC bergabung pada Januari 2023.
Pembentukan holding InJourney dimulai inisiasi atau perencanaannya sejak tahun 2020. Tujuan dari penggabungan tersebut adalah untuk mendorong ekosistem industri pariwisata Indonesia yang terintegrasi dari hulu ke hilir, baik dari sisi infrastruktur maupun kegiatan turunan pariwisata. Dalam InJourney, nantinya fasilitas infrastruktur seperti bandara akan berkonsep menjadi aerocity, yang menggabungkan gaya hidup beserta turunannya seperti industri makanan dan disambungkan dengan tujuan wisata. Dengan adanya pembentukan holding InJourney, Kementerian BUMN menargetkan total aset BUMN pariwisata dapat mencapai Rp 240 triliun pada tahun 2024 dengan potensi penjualan yang terus meningkat.
Di sisi lain, BUMN penyedia jasa navigasi, AirNav Indonesia (Perum LPPNPI) juga memiliki peran penting dalam mendukung kelancaran sektor pariwisata. AirNav Indonesia aktif melakukan kerja sama untuk mendukung pengembangan bisnis. Pada Oktober 2022 AirNav Indonesia menandatangani MoU dengan IATA (International Air Transport Association) terkait kolaborasi dalam rangka meningkatkan keselamatan dan efisiensi pelayanan navigasi penerbangan, yang dilakukan menjelang puncak Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 lalu.